Minggu, 28 April 2019

Makalah IBD

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
    Dalam konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendirian dengan perangkat nilai-nilai selera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan seseorang dalam jalinan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama.
      Pada hakikatnya manusia hidup dengan tanggung jawab yang selalu diembannya. Manusia hidup dengan tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, terhadap keluarga, masyarakat dan juga Tuhan Yang Maha Esa. Tanpa adanya rasa tanggung jawab hidup manusia akan kacau dan tidak teratur. Manusia tidak akan memahami bahkan tidak akan menghargai kehidupan jika dia tidak mempunyai rasa tanggung jawab.
      Tanggung jawab erat kaitannya juga dengan pengabdian, kesadaran, dan pengorbanan. Dengan adanya rasa tanggung jawab, manusia kemudian akan mengabdi pada dirinya sendiri, kepada keluarga, masyarakat dan juga kepada Tuhan Yang Maha Esa. Rasa pengabdian tersebut timbul karena adanya rasa kesetiaan terhadap apa yang ia miliki sehingga manusia akan melakukan perbuatan baik dengan keikhlasan terhadap semua itu. Misalnya pengabdian manusia terhadap Tuhannya dengan beribadah setulus hati. Tanggung jawab itu sendiri muncul karena adanya kesadaran terhadap sesuatu yang ia miliki. Manusia akan sadar terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya dengan menjaga apa yang ia miliki. Selanjutnya dengan adanya kesadaran yang memupuk pengabdian, maka manusia akan berkorban dengan sepenuh hati terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya. Ia akan melakukan apa pun untuk dirinya sendiri, keluarganya, masyarakat, dan Tuhan sebagai wujud pengabdian terhadap apa yang ia miliki.
   Kurangnya rasa tanggung jawab berarti kurangnya kesadaran manusia terhadap apa yang ia miliki. orang yang tidak memiliki rasa tanggung jawab tidak akan segan-segan merusak apa yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya. Hal itu tanpa ia sadari akan merugikan dirinya sendiri. Kurangnya pengabdian terhadap apa yang dimiliki membuat manusia tidak menghargai arti dari kehidupan yang telah Tuhan berikan. Ia akan hidup dalam kesulitan pada dirinya.
      Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab. Manusia merasa adanya tanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbannya untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
       Pada dasarnya manusia dan tanggung jawab itu berada dalam satu naungan atau berdampingan. Tanggung Jawab juga berati berbuat sebagai wujudan atas perbuatannya. Setiap manusia memiliki tanggung jawab masing-masing. Diantaranya tanggung jawab seorang pelajar atau mahasiswa akan belajar, tanggung jawab seorang dosen kepada mahasiswa atau mahasiswinya, tanggung jawab seorang presiden kepada negara dan rakyatnya, tanggung jawab seorang ayah kepada istri dan anak-anaknya, dan tanggung jawab manusia kepada Tuhan yang telah Menciptakan kita.

1.2  Rumusan Masalah

1. Apa pengertian tanggung jawab?
2. Apa saja jenis tanggung jawab?
3. Apa itu pengabdian dan jenis-jenisnya?
4. Apa itu kesadaran?
5. Apa itu pengorbanan?


1.3  Manfaat dan Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan tanggung jawab.
2. Mengetahui macam-macam tanggung jawab.
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengabdian dan jenis-jenisnya.
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kesadaran.
5. Mengetahui apa yang diamksud dengan pengorbanan.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Tanggung Jawab
    Konsep tanggung jawab menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab mengandung pengertian kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung segala akibatnya. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Pengertian tanggung jawab dalam Ensiklopedia Umum dinyatakan adalah kewajiban dalam melakukan tugas tertentu.
  Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang, kewajiban merupakan tandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada hak, maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.

2.2  Macam-Macam Tanggung Jawab
  Sebagai eksistensi manusia sebagai makhluk Tuhan, makhluk hidup dan makhluk sosial maka tanggung jawab dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri
  Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga sebagai seorang pribadi. Karena merupakan sebagai seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat atau bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang disengaja maupun tidak. Contoh, manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.

b. Tanggung Jawab terhadap Keluarga
      Seperti halnya makhluk Tuhan yang lain, maka manusia secara naluri juga mengembangkan keturunannya agar sejarah hidupnya tidak terputus. Untuk melangsungkan atau mengembangkan keturunan tersebut manusia dibebani tanggung jawab agar anggota keluarganya tidak menderita atau dapat hidup sesuai dengan keberadaannya. Untuk memenuhi tuntutan tanggung jawab dalam keluarga tersebut kadang-kadang manusia memerlukan pengorbanan.

c. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat
   Pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan bantuan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat.

d. Tanggung Jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa
       Manusia ada tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia dapat mengembangkan dirinya dengan sarana-sarana yang ada pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuhnya, dan alam sekitarnya.
      Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab secara langsung kepada Tuhan sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keras pun manusia tidak juga menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mangabaikan perintah-perintah Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya manusia perlu pengorbanan.

2.3  Pengabdian
  Pengabdian adalah perbuatan yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat atau suatu ikatan yang semuanya dilakukan dengan ikhlas. Timbulnya pengabdian pada hakikatnya karena adanya rasa tanggung jawab. Secara umum tujuan pengabdian yaitu sebagai berikut:

a. Pengabdian kepada Keluarga
  Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan atas cinta dan kasih sayang. Kasih sayang mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Apabila ada kasih sayang yang tidak disertai dengan pengabdian, berarti kasih sayang itu semu atau palsu. Pengabdian pada keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada istri dan anak-anak, istri kepada suami, dan anak-anak kepada orang tuanya.
   Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga nama baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan yang berlaku di masyarakat. Selain itu pengabdian juga dapat dilakukan dengan cara mensejahterakan keluarga, mematuhi perintah orang tua dan membantu mengerjakan pekerjaan orang tua di rumah.

b. Pengabdian kepada Masyarakat
   Manusia adalah anggota masyarakat dan merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup tanpa adanya orang lain karena setiap orang saling membutuhkan. Apabila seseorang yang hidup di masyarakat tidak mau memasyarakatkan diri dan selalu mengasingkan diri, maka ia akan mempunyai kesulitan dalam hidup dan akan ditertawakan oleh masyarakat lain. Oleh karena itu, setiap anggota masyarakat harus mau mengabdikan diri kepada kehidupan bermasyarakat. Ia harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap masyarakat.

c. Pengabdian kepada Negara
    Manusia pada hakikatnya merupakan bagian dari suku bangsa atau warga negara. Oleh karena itu, seseorang wajib untuk mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai tersebut dapat diwujudkan dengan pengabdian.
Pengabdian kepada negara, juga merupakan kewajiban bagi setiap warga negara. Misalnya seorang pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di luar daerahnya untuk bekerja, membayar pajak pun termasuk pengabdian kita terhadap Negara.

d. Pengabdian kepada Tuhan
  Manusia tercipta tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan hasil cipta Tuhan Yang Mahakuasa. Sebagai ciptaannya manusia wajib mengabdikan dirinya kepada Tuhan dan itu merupakan perwujudan dari tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
   Pengabdian kepada Tuhan adalah yang paling utama. Karena manusia adalah ciptaan Tuhan. Kita dapat melakukan pengabdian kepadaNya dengan cara rajin beribadah, mengamalkan perbuatan-perbuatan baik, dan tidak melanggar laranganNya.

2.4  Kesadaran
   Kesadaran adalah keinsafan akan perbuatan. Sadar artinya merata, tahu atau ingat (kepada keadaan sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsannya), bangun (dari tidur), ingin tahu, dan mengerti. Jadi kesadaran adalah hati yang telah terbuka atau pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah dikerjakan. Kesadaran moral adalah keterbuakaan hati atau pikiran akan menghargai hak-hak orang lain untuk berbuat dengan tidak melanggar dengan hak dan kewajiban orang lain atau berbuat yang dapat menyenangkan dan membahagiakan orang lain untuk berbuat sesuai dengan kata hati.
  Banyak jenis kesadaran yang dialami manusia, di antaranya: kesadaran akan harga diri, kesadaran akan tanggung jawabnya kepada keluarga, kesadaran atau kewajiban terhadap negara, kesadaran akan kewajibannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan sebagainya. Kesadaran dan ketidaksadaran ini saling berganti mengisi kehidupan manusia karena keadaran dan ketidaksadaran ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

2.5  Pengorbanan
  Pengorbanan berasal dari kata korban, artinya memberikan secara ikhlas, seperti: harta, benda, waktu, tenaga, pikiran bahkan mungkin nyawa demi cintanya atau ikatannya dengan sesuatu atau demi kesetiaan, kebenaran. Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena ada pengabdian tentu ada pengorbanan. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan bahkan dapat juga berupa jiwa. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Manusia hidup sebagai pribadi, sebagai bangsa, dan warga negara suatu negara dan juga sebagai makhluk Tuhan; karena itu maka dalam kehidupan ada bermacam-macam jenis pengorbanan. Pengorbanan demi keluarga, demi hidup di masyarakat, demi cinta kepada bangsa dan negara.





BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
    Manusia dalam hidupnya di sampaing sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial. Manusia dalam kehidupannya selalu dibebani rasa tanggung jawab. Tunggung jawab itu merupakan perwujudan kesadaran akan kewajiban dengan menanggung segala sesuatunya. Tanggung jawab tersebut terdiri dari: tanggung jawab terhadap diri sendiri, tanggung jawab terhadap keluarga, tanggung jawab terhadap masyarakat, dan tanggung jawab terhadpa Tuhan Yang Maha Esa.
    Tanggung jawab erat juga kaitannya dengan pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian merupakan perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saj diperlukan. Pengorbanan muncul karena ada pengabdian.
  Secara umum pengabdian ada tujuannya yaitu: pengabdian kepada keluarga, pengabdian kepada masyarakat, pengabdian kepada negara, dan pengabdian kepada Tuhan. Pengorbanan juga memiliki macam-macamnya, yaitu: pengorbanan demi keluarga, pengorbanan demi hidup di masyarakat, pengorbanan demi cinata kepada bangsa dan negara.
    Tanggung jawab timbul juga karena adanya kesadaran. Kesadaran merupakan hati yang telah terbuka atau pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah dikerjakan. Banyak jenis kesadaran yang dialami oleh manusia dan kesemuanya tersebut merupakan wujud dari tanggung jawab.

3.2  Saran
    Dalam makalah ini, penulis telah memaparkan beberapa pembahasan mengenai judul tersebut. Akantetapi penulis menyadari akan banyaknya kekurangan baik dalam penulisan maupun dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, kritik maupun saran sangat diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun penulis pribadi.

DAFTAR PUSTAKA

Fitrah, Yundi. 2013. Ilmu Sosial Budaya Dasar (Seri Bahan Kuliah). Jambi: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Jambi
Hartati. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung: PT Rahakarya
Nuri Handayani. 2007. Ilmu Budaya. Surabaya: Usaha Nasional
Sofiadningsih. 2006. Ilmu Budaya Jilid 1. Yogyakarta: PT Radika Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MRI (Magnetic Resonance Imaging)

  MRI ( Magnetic Resonance Imaging ) Pengertian MRI MRI (Magnetic Resonance Imaging) adalah teknik diagnostik yang menggunakan medan mag...